Sexting, Lebih Berbahaya dari yang Diduga


Pernah tak sengaja menerima pesan teks (SMS) yang berisi ajakan melakukan hubungan seks, atau pesan tidak senonoh lain? Jangan perneh menyepelekannya, lho, apalagi menganggapnya sebagai sesuatu yang normal.
Sexting, alias membahas topik hubunan seksual melalui pesan teks (SMS, dan sejenisnya), jika terjadi pada remaja, akan berimbas buruk. Masalahnya, sexting dapat mendorong remaja melakukan aktivitas seks, dan apabila tidak terkontrol, dapat memicu ke penularan penyakit kelamin.
Demikian menurut studi terkini yang dlakukan Dr. Eric Rice, ilmuwan dari University of Southern California , Los Angeles.  Studi terhadap 2000 remaja Amerika Serikat pelaku sexting membuktikan bahwa para pelakunya tidak hanya sekadar berkirim teks dan foto vulgar semata. Biasanya mereka akan kecanduan, sehingga terpancing melakukan hubungan seksual.
“Tentu tidak ada yang akan tertular penyakit kelamin hanya karena melakukan sexting. Yang kami ketahui adalah hubungan antara sexting dan mengambil risiko atas keselamatan tubuh para remaja. Ya, keduanya memang saling berhubungan,” jelas Rice.
Studi tersebut memperlihatkan, sebanyak 15% remaja kelas 9 hingga 12 memiliki ponsel dan melakukan sexting. Sementara 50% di antara mereka mengaku tidak tahu siapa temannya yang melakukan aktivitas serupa.
Fakta banyaknya remaja yang terlibat sexting layak dikhawatirkan oleh para orang tua. Sebab anak-anak usia remaja yang melakukan aktivitas seks tanpa sepengetahuan orang tua, cenderung melakukan secara menyimpang. Sebaiknya orang tua mulai menjelaskan mengenai bahaya melakukan hubungan seks usia diri. Dan yang paling penting adalah tidak mengizinkan anak-anak melakukan sexting.
Mengirim dan menyebarkan konten berbau pornografi, baik itu tulisan atau gambar, terlebih lagi video, merupakan pelanggaran hukum. Apalagi jika yang dikirim adalah anak-anak di bawah umur. Ada bagusnya orang tua  sudah menekankan hal ini ketika mereka baru membelikan anak-anaknya ponsel. Sebab kini predator online juga mencari target anak-anak usia belia sebagai korbannya. Penekanan mengenai bahaya sexting sejak dini juga dapat membangun pemahaman yang baik tentang etika berkomunikasi pada anak-anak hingga mereka dewasa kelak.
Sudahkah Anda sebagai orang tua menjelaskan hal itu pada anak Anda?
Sumber artikel: mashable.com/ Sumber gambar: mashable.com
0 Comments and Thoughs for "Sexting, Lebih Berbahaya dari yang Diduga"